Arfi: 856 Jamaah Umrah Telah Tiba di Tanah Air
February 29, 2020
Saudi Bakal Kembalikan Biaya Jamaah Umrah Gagal Berangkat
March 2, 2020

Nizar Minta PPIU untuk Sementara Tidak Menerima Pendaftaran Umrah

AMPHURI.ORG, JAKARTA–Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama, Nizar mengimbau Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU) untuk sementara tidak menerima pendaftaran paket umrah terlebih dahulu sampai ada kepastian dari pemerintah Kerajaan Arab Saudi. Imbauan ini untuk menghindari potensi kerugian yang dialami jamaah dan PPIU akibat ketidakpastian keberangkatan ke Arab Saudi.

“Kami mengimbau kepada PPIU agar pendaftaran bagi jamaah umrah sementara dihentikan terlebih dahulu sampai adanya kepastian keberangkatan,” jelas Nizar dalam keterangan resminya di Jakarta, Ahad (1/3/2020).

“Ini dilakukan untuk meminimalisir dampak kerugian lebih besar. Jangan sampai jemaah menyetorkan dananya untuk berangkat umrah, apalagi untuk paket pemberangkatan dalam waktu dekat, namun keberangkatannya tidak pasti,” imbuhnya.

Hal senada disampaikan Direktur Bina Umrah dan Haji Khusus Arfi Hatim yang mengatakan, bila pendaftaran tetap dibuka, jamaah tentu tidak bisa langsung berangkat. Pasalnya, PPIU akan mendahulukan jamaah yang saat ini sudah terdaftar, namun tertunda keberangkatannya.

Berdasarkan data Kemenag, jamaah yang gagal berangkat pada tanggal 27 Februari 2020 saat pemberlakuan larangan berangkat, mencapai 2.393 orang. Mereka berasal dari 75 PPIU, dan rencana awalnya akan diterbangkan oleh 8 maskapai. “Jumlah ini akan terus bertambah seiring tertundanya keberangkatan jamaah selama masa penangguhan sementara ini,” ujarnya.

Lebih lanjut, Arfi memastikan bahwa informasi yang beredar tentang kebijakan penghentian sementara akan dicabut oleh Pemerintah Arab Saudi pada 14 Maret 2020, adalah tidak benar. “Kami sampai saat ini belum menerima keterangan resmi dari Arab Saudi sampai kapan pemberlakuan larangan berkunjung untuk umrah dan ziarah oleh Arab Saudi akan dicabut,” jelasnya.

“Seluruhnya harap bersabar dan menahan diri demi keselamatan dan kemaslahatan jamaah umrah,” lanjutnya.

Sementara Kasubdit Pengawasan Ibadah Umrah dan Haji Khusus, M. Noer Alya Fitra, mengatakan bahwa jumlah jamaah umrah yang telah mendaftar dan mendapatkan Nomor Porsi Umrah (NPU) per 28 Februari hingga keberangkatan bulan Juni 2020 yang terdokumentasi dalam Sistem Komputerisasi Pengelolaan Terpadu Umrah dan Haji Khusus (Siskopatuh) Kemenag sebanyak 46.620 jamaah.

“Calon jamaah umrah tersebut terdaftar dalam 598 PPIU yang direncanakan akan berangkat menggunakan 20 maskapai penerbangan,” kata pria yang biasa disapa Nafit ini.

Nafit menjelaskan, rencananya jamaah akan berangkat menggunakan Saudia Airlines sebanyak 16.177 jamaah (34,7%), Lion Air sebanyak 10.209 jamaah (21,9%), dan Garuda Indonesia sebanyak 6.819 jamaah (14,63%). Sisanya menggunakan penerbangan lainnya seperti Oman Air, Ettihad, Emirates, Flynas, Citylink, Turkish Airline, Air Asia, dan Scoot.

Kemenag, kata Nafit, tidak menutup aplikasi Siskopatuh dalam rangka memberikan kesempatan kepada PPIU untuk melakukan proses update data dan input reschedule keberangkatan.

“Kami tidak tutup Siskopatuh. Namun kepada PPIU untuk sementara diimbau untuk tidak menerima pendaftaran jamaah terlebih dahulu. Kami juga menyarankan Bank Penerima Setoran Biaya Perjalanan Ibadah Umrah (BPS-BPIU) membantu untuk sementara bersama PPIU tidak melakukan penerimaan biaya umrah,” tandasnya. (hay)

Leave a Reply