Saudi akan Hadirkan Aplikasi Pemesanan Umrah di Android
September 30, 2020
Museum Haramain Kembali Dibuka 18 Oktber Mendatang
September 30, 2020

Umrah Dibuka, Jamaah Bisa Wisata ke Magna Tabuk

AMPHURI.ORG, TABUK – Arab Saudi akan menyambut jamaah umrah pertama sejak ditutup selama berbulan-bulan akibat Covid-19. Selain melakukan ibadah, pengunjung biasanya juga akan melancong ke beberapa tempat lain di Arab Saudi, salah satunya Magna.

Magna adalah kota menawan yang terletak di Teluk Aqaba di sepanjang pantai Laut Merah di provinsi tabuk di bagian barat daya semenanjung Arab. Kawasan ini memiliki mata air alami yang mengalir dari pasir di tengah vegetasi dan bangunan peninggalan kuno.

Pemandangan pegunungan batu pasir yang megah merupakan pemandangan yang mempesona. Pemandangan alam magna memikat pengunjung seolah-olah mereka sedang menyaksikan lukisan yang memukau dari Pencipta Semesta.

Magna terletak di antara kota pesisir Haql dan Ras Alsheikh Hamid dimana bangkai pesawat amfibi Catalina berada. Ini adalah bagian dari Provinsi Al-Bad’a dan terletak 35 km di barat daya Provinsi Al-Bad’a, dan terletak di perbatasan wilayah Hijaz lama.

Laut Merah dekat Magna memiliki terumbu karang yang masih asli dan populer sebagai tempat menyelam scuba, yang memiliki pemandangan sekitarnya yang indah dari berbagai tanaman, lembah, gunung, dan laut. Pantai Magna juga memiliki pasir putih yang mempesona.

Magna yang terletak 235 km dari kota Tabuk ini terkenal dengan pemandangannya yang spektakuler, di antaranya pemandangan Teluk Aqaba yang bisa dilihat di antara dua gunung besar. Di lembah Magna, beberapa kilometer sebelum pantai, ada sebuah mata air yang disebut “Mata Air Musa”. Mata air ini memompa air di lembah Magna yang terkenal, melalui enam lubang pasir yang digerakkan oleh air yang mengalir dari tanah.

Mata air purba yang berasal dari tengah pasir dan aliran airnya melalui perkebunan kurma ini menjadikan Magna tempat favorit bagi wisatawan dari dalam dan luar Kerajaan. Wadi Tayyib, lorong sempit yang terletak di antara pegunungan besar, terletak 20 km dari Ain Musa juga salah satunya.

Bir al Saidni, yang dikenal sebagai Sumur Nabi Musa, dimana air jernih keluar dari tanah di beberapa tempat seolah-olah disihir. Sumur ini dikelilingi oleh pohon-pohon palem yang indah dan airnya mengalir menuruni bukit menuju rumpun palem yang subur.

Di sebelah utara sumur terdapat situs arkeologi yang diyakini berasal dari era awal Islam. Situs itu berada di puncak gunung yang dikelilingi oleh pohon kurma serta pohon lainnya. Sumur itu masuk dalam sejarah penting kehidupan Nabi Musa.

Sumur yang terletak di bukit satu kilometer dari Teluk Aqaba ini menawarkan pemandangan yang menakjubkan di perairan biru Teluk Aqba yang memisahkan tanah kuno Madyan dari Pegunungan Sinai yang mengesankan yang terlihat dari sumur. Jalan menuju Wadi Tayyib dan menyusuri pantai perbukitan tak beraturan dengan pantai yang birunya menjadi pirus cukup mempesona. (hay)

Editor: hayat

Sumber: saudigazette.com

Leave a Reply